DELIKJAKARTA.COM, MAKASSAR – Seorang wanita di Makassar, yang dikenal dengan inisial HS, menjadi korban perampokan motor setelah terjebak dalam jebakan yang dirancang oleh pelaku yang dikenalnya melalui Facebook. Dalam wawancara dengan seorang wartawan, HS menceritakan awal mula perkenalannya dengan pelaku. Makasar kamis (26/12/2024).
“Awalnya, kami berkenalan di Facebook. Setelah beberapa kali chatting, dia meminta nomor WhatsApp saya, dan saya memberikannya karena merasa nyaman,” ungkap HS. Setelah empat hari berkomunikasi, pelaku mengundang HS untuk menghadiri acara yang diadakan di daerah Galesong. “Saya datang bersama teman saya, dan itu adalah acara pertama yang saya hadiri,” tambahnya.
HS melanjutkan, “Setelah itu, dia kembali mengajak saya untuk menghadiri acara lain, dan saya pun datang lagi. Kami tampak semakin dekat, hingga dia menghubungi saya lagi dan meminta untuk dijemput di Barombong.” Namun, situasi berubah ketika pelaku membawa HS ke rumah saudaranya. “Di sana, dia mulai berusaha memegang saya, dan kami sempat cekcok,” jelas HS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketika HS ingin pulang, Jaya, sang pelaku menahan motor HS dengan alasan tidak ingin dipermalukan. “Saya merasa tidak ada yang mempermalukannya, karena saya hanya ingin pulang ke rumah,” kata HS. Pelaku kemudian membujuk HS untuk bermalam di tempat temannya di Galesong, tetapi HS menolak dengan tegas. “Saya tidak ingin bermalam di tempat orang yang baru saya kenal,” tegasnya.
HS juga menceritakan momen ketika pelaku mengungkapkan keinginannya untuk menikahinya pada malam itu. “Dia bilang ingin menikahi saya, tetapi saya menjelaskan bahwa saya tidak memiliki wali di tempat. Saya tidak bisa menikah begitu saja,” ujarnya. Pelaku terus mendesak untuk melakukan kawin lari, tetapi HS menolak. “Saya bilang, jika dia ingin menikah, sebaiknya dilakukan dengan cara yang baik,” tambahnya.
Setelah beberapa saat berdebat, pelaku meminjam motor HS dengan alasan untuk pergi sebentar. “Saya tidak menyangka dia akan membawa kabur motor saya. Saya hanya ingin membantunya,” kata HS dengan nada kecewa. HS menunggu dari waktu sholat Isya hingga jam 10 malam, tetapi pelaku tak kunjung kembali.
Merasa khawatir, HS akhirnya masuk ke rumah saudara pelaku untuk meminta pertanggungjawaban atas tindakan pelaku yang membawa kabur motornya. “Hingga saat ini, saya masih mencari tahu di mana keberadaan motor saya dan berharap pelaku segera kembali,” ungkap HS dengan penuh harapan. “Ini menjadi pelajaran berharga bagi saya dan semoga orang lain bisa lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang yang baru dikenal, terutama melalui media sosial.”
Red