Pelayanan Air Wilayah Bogor Barat Tidak Maksimal, Genpar: Bupati Bogor Segera Copot Dirut Perumda Tirta Kahuripan

REDAKSI

- Redaksi

Sabtu, 24 Mei 2025 - 15:50 WIB

5038 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DELIKJAKARTA.COM, BOGOR – Diduga PDAM Tirta Kahuripan lalai dalam menjalankan tugasnya, artinya ada indikasi bahwa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan belum sepenuhnya menjalankan kewajibannya dengan baik, seperti memberikan pelayanan air yang memadai atau melalaikan tugas-tugas lain yang menjadi tanggung jawabnya.

Dalam hal ini Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Nasional Padjadjaran (Genpar) menuding Perumda Air Minum Tirta Kahuripan lalai dalam menjalankan tugasnya sebagai penyedia layanan dasar masyarakat, terutama di wilayah Bogor Barat yaitu Kecamatan Leuwisadeng, Leuwiliang, Cibungbulang dan Ciampea.

Ketua Umum Lsm Genpar, Sambas Alamsyah, menyebut ribuan warga di wilayah tersebut terus mengeluhkan buruknya pasokan air bersih baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

Menurutnya Tugas PDAM tidak hanya menyalurkan air, tetapi juga mencakup pengelolaan aset, pemeliharaan infrastruktur, dan penyediaan informasi kepada masyarakat. Lalai dalam tugas ini dapat berarti kurangnya koordinasi dengan pihak terkait, tidak adanya perbaikan infrastruktur yang memadai, bahkan terkesan kurangnya transparansi dalam pengelolaan keuangan.

“Ribuan orang mengeluhkan ketersediaan air sekaligus kualitasnya. Kami menduga ini karena baku mutu air tidak sesuai dengan parameter fisik, kimia, mikrobiologi dan radioaktif,” ujarnya Jum’at (23/5).

Baca Juga :  Bersama Insan Media, PT Aswar Jaya Grup Peringati Hari Kebebasan Pers 2025 Tema: Lawan Hoaks Menuju Digitalisasi

Dari hasil investigasi di lapangan, Genpar menemukan fakta bahwa dua instalasi pengolahan air minum (Water Treatment Plant/WTP) di Pasir Angin dan Geledug sudah uzur, bahkan disebut-sebut hampir menyentuh usia setengah abad.

Kapasitas distribusi air dari kedua WTP itu jika digabung hanya sekitar 120 liter per detik.

“Padahal pelanggan yang harus dilayani hampir 18 ribu. Tapi faktanya, saat ini baru sekitar 12.000 pelanggan yang bisa mendapatkan air bersih secara rutin itupun tidak maksimal artinya sekitar 6.000 pelanggan terabaikan,” ungkapnya.

Ia pun menyoroti kinerja manajemen Perumda Air Minum Tirta Kahuripan yang dinilai tak responsif terhadap kondisi krisis air di wilayah layanan mereka.

Sambas bahkan menyebut, jika kondisi ini terus dibiarkan, masyarakat bisa saja menempuh upaya hukum melalui gugatan class action.

Sambas pun mengungkapkan bahwa perusahaan pelat merah tersebut sebenarnya memiliki cukup dana untuk melakukan perbaikan signifikan.

Baca Juga :  Korban Kebakaran di Konawe Butuh Uluran Tangan dan Bantuan Pemerintah

Ia merujuk pada laba bersih perusahaan yang disebut mencapai Ratusan miliar. Jika 20 persen dari laba itu dialokasikan untuk pembangunan tiga WTP baru dengan kapasitas 500 liter per detik, masalah defisit air di 4 wilayah kecamatan bisa segera teratasi.

“Intinya duitnya ada, kok, untuk bangun WTP saja dipersulit? Hal ini bisa dibuktikan melalui Annual Report (Laporan tahunan). Laporan yang diterbitkan perusahaan untuk menjabarkan kinerja dan kondisi keuangan dalam satu tahun terakhir yang kemudian disampaikan kepada Bupati Bogor, Ini bukan masalah teknis semata, tapi soal keberpihakan pada kebutuhan dasar masyarakat,” tegasnya.

Untuk itu, Genpar mendesak Bupati Bogor Rudy Susmanto agar segera melakukan perombakan jajaran direksi Perumda Air Minum Tirta Kahuripan.

Langkah reshuffle sangat mendesak demi menciptakan pelayanan publik yang lebih profesional dan peka terhadap kebutuhan warga.

“Kami hanya ingin Kabupaten Bogor ini benar-benar menjadi daerah yang istimewa dan gemilang, sesuai visi pemerintah daerah,” tutupnya.

(Red)

Berita Terkait

El Rumi Blak-Blakan: Aset Irwan Mussry Jadi Kunci Pernikahan Mewah Kakaknya
Kapolri Hadiri Puncak Bakti Kesehatan Jelang Hut ke-79 Bhayangkara, Diikuti Ratusan Ribu Peserta
Warga Langsa Keluhkan Penyaluran BPNT, LSM Buka Suara ke Presiden
Klinik Pratama Aka Medical Center Raih Akreditasi, Siap Jadi Mitra JKN
Guncang Penegakan Hukum! PPWI Gugat Kapolri di PN Jaksel, Bongkar Dugaan Kolusi Polres Blora dengan Mafia BBM”
Pemakzulan Gibran dan Etika Ketatanegaraan Kita
Ketua KAKI Jatim Kecam Pernyataan Eri Cahyadi: Jangan Diskreditkan Suku Madura Dengan Label Premanisme
Keluarga Besar BAZNAS Jawa Barat Ucapkan Selamat Hari Raya Iduladha 1446 H

Berita Terkait

Jumat, 13 Juni 2025 - 09:18 WIB

Dalam Forum Infrastruktur, Mualem Apresiasi Gagasan Prabowo soal Ketahanan Pangan Nasional

Senin, 9 Juni 2025 - 02:55 WIB

Pemerintah Realisasikan Ekonomi Berkeadilan melalui Koperasi Merah Putih: Lapangan Kerja, Harga Stabil, dan Bibit Unggul

Kamis, 29 Mei 2025 - 08:11 WIB

Polisi Berantas Premanisme, Publik Puas: Ini Hasil Survei Indikator Politik Indonesia

Rabu, 28 Mei 2025 - 23:40 WIB

Etika dan UU ITE Dilanggar, Tindak Tegas Penyebar Rekaman Budi Arie!

Rabu, 28 Mei 2025 - 22:53 WIB

Pengamat Minta Pemerintah Dukung Evaluasi SOP Pemusnahan Amunisi TNI

Selasa, 27 Mei 2025 - 00:42 WIB

BARA JP Tekankan Profesionalisme dan Ketegasan Jadi Kunci Bersihkan Bea Cukai di Era Djaka

Senin, 26 Mei 2025 - 23:59 WIB

Framing Negatif Terbantahkan, Budi Arie Dinyatakan Bersih oleh Terdakwa di Pengadilan

Minggu, 25 Mei 2025 - 16:48 WIB

BARA JP Sebut Infrastruktur Pendidikan Adalah Masalah Strategis Negara

Berita Terbaru